cerpen sedih, yang sangat menyayat hati, pantas untuk dibaca, selamat membaca, dan bisa untuk menjadi pandangan kita dalam menjalani hidup yang berliku-liku. selamat menikmati
Erly bangun dari tidurnya, namun saat ia membuka mata erly baru sadar ia tak
berada di dalam kamarnya. Ini sebuah ruangan kecil dengan pintu
berjeruji. Entah, sudah berapa lama ia menginap disini. Erly sudah tak
bisa lagi mengingatnya kapan. Yang ditau, waktu
terasa sangat lama. Seoran wanita berpakaian perawat membuka terali yang mengurungnya dan menariknya
keluar. Banyak sekali orang-orang yang
berperilaku aneh disini. Ada yang bergoyang-goyang sendiri, ada yang
diam bagai patung, dan ada yang berteriak-teriak tak jelas. Dan erly
sadar, kini erlypun menjadi salah satu bagian dari mereka
Ibu dan ayah erly terhenyak ketika
mengetahui erly telah hamil tiga bulan diluar nikah. erly telah dihamili
oleh kekasihnya sendiri, tapi malah pergi
meninggalkannya tanpa rasa belas kasihan. Ibu dan Ayah erly
lama-lama tak tahan menanggung aib keluarga yang telah erly bawa kerumah.
Akhirnya mereka tak mau lagi menganggapnya sebagai anak lagi. Lalu
mengusirnya dari rumah.Dari situlah semua
derita erly berawal.
Setelah
pengusiran erly dari rumah, erlypun tinggal di sebuah kos kecil yang
biaya pembayarannya didapatkan dari hasil upah mencuci baju. Dan seringkali erly berusaha menggugurkan
kandungannya. Erly tak mau anak haram itu lahir didunia.banyak
cara telah dilakukan, dari minum obat sampai terkadang aku
memukul-mukul perutnya sendiri.Dan tetangganyapun tak
ada yang tau kalau erly hamil diluar nikah. Karena erly selalu
mengatakan bahwa ayahnya mati takkala usia kehamilannya
berusia 1 bulan. Sekuat apapun erly mencoba menggugurkan
kandungannya, ternyata Tuhan punya rencana lain. Anaknya tetap lahir
kedunia. Tetapi keadaannya sungguh diluar dugaannya, kaki kirinya lebih
pendek dibandingkan kaki kanannya. Anaknya lahir dalam keadaan cacat
.
Erly
malu mempunyai anak haram yang cacat. Walaupun para tetangganya tak
ada yang tau, tetap saja erly merasa jijik melihat anaknya sendiri. Tapi, erly
terpaksa harus membesarkannya walau dengan sangat susah payah. Perkembangan anaknya
terlihat normal-normal saja hingga suatu saat erly mengetahui ada satu hal
yang dirasa ganjil. Selain kaki kanannya yang tumbuh secara tidak
normal, ternyata saat anak-anak seusianya telah lancar berbicara
anakku bahkan tak bisa menyebutkan satu katapun. Sejak itu erly
tau, ternyata selain cacat anaknya juga bisu. Terkadang ada
sebuah penyesalan karena telah melahirkannya.
Saat
umurnya tujuh tahun. anaknya dimasukkan ke salah satu sekolah
dasar di kota itu. Walaupun prestasinya tidak terlalu buruk disekolah
tapi erly tetap tak bisa menerimanya sebagai bagian dari dirinya. Erly terlalu
trauma dan benci dengan masa lalunya. karena anaknya
itulah dirinya di usir dari rumah, karena anaknyalah dirinya menderita
. Hingga erly harus banting tulang hanya untuk
menghidupi seorang anak yang cacat dan bisu. Bahkan erly sangat malu
untuk datang ke sekolahnya setiap ada pertemuan guru dan orang
tua siswa.
Pada jam empat sore erly pulang dari pekerjaan hariannya.
Berharap sesampai dirumah bisa menemukan ketenangan, tapi erly tak
percaya dengan apa yang dilihatnya. Kamar mandi telah digenangi oleh air
yang berasal dari keran yang mungkin lupa ditutup oleh anaknya.
“siti.!!
Apa-apaan ini?”erly berteriak sekeras-kerasnya kepada anaknya. Lalu di carinya
didalam kamar, kosong. Dicarinya dibelakang rumah,
tetap kosong.
“Siti.!!
Dimana kamu?!?!” erly berteriak lebih kencang lagi, tapi tak kunjung
siti mendatanginya. Akhirnya erly memutuskan untuk mencari kerumah
tetangga. Dan benar saja, Ia sedang bermain disana. Tanpa basa-basi lagi, ditarik tangannya dengan paksa. Erly sama sekali tak peduli dengan
tatapan tetangganya. Kesabarannya benar-benar telah habis.
sampai dirumah,langsung anaknya dipukul, puas memukul langsung dimasukkan dirinya
kedalam kamar mandi yang masih digenangi air. Siti
mencoba berontak, tapi tenaganya yang kecilnya tak ada apa-apanya menghadapi
setan yang telah merasuk dipikiran erly. siti hanya merengek dan
meronta. Seandainya Ia bisa bebicara, pasti Ia akan berteriak
minta tolong atau mengumpat dan mengutuk-ngutuk erly.
puas melampiaskan kemarahannya. erly terkulai ditempat
tidurku, entah capek karena habis marah atau memang capek karena baru
pulang kerja erlypun tertidur. Sekitar pukul tujuh erly
baru bangun.
“Aku belum beres-beres.” Segera erly beranjak dari tempat
tidur dan mulai berberes-beres. Baru kali inilahrumahnya yang tampak
paling berantakan. Dapur kotor,ruang tamu berantakan
kertas yang berasal dari buku tulis anaknya yang dengan susah payah
dibelinya, tapi dengan mudahnya dicorat-coret lalu dibuang begitu
saja. erly mulai memunguti kertas itu sambil bibirnya terus menggerutu. Tapi tiba-tiba rasa penasarannya apa yang dicoretkan
oleh anaknya di kertas-kertas itu. Erlypun membuka salah satu dari
kertas yang dipungutnya. Dan erly tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
ibu siti minta maaf kalau selama ini siti nakal
siti juga minta maaf,udah buat ibu kecewa sama diri siti
Tapi ibu,tolong jangan pukuli siti,siti janji nggak nakal lagi dan akan nurut sama ibu
ibu,siti ingin sekali ngomong sama ibu
Tapi kalau bibir siti dibuka, kepala siti sakit
ibu, kalau Tuhan mengizinkan siti bisa ngomong
siti inginingin ngomong sama ibu
kalau siti sayang sama ibu
Seperti ada sekat yang mencekat di kerongkongannya setelah membaca
tulisan anaknya. Rasanya seperti ada sesuatu yang berduri yang menjalari hatinya.
air matanya pun tak terbendung lagi.
“Siti, kamu dimana siti? erly tersadar dan segera mencarinya. Erly baru ingat,
kalau semalem ia mengurungnya dikamar mandi.
“Siti!!”
erly menjerit, dan menangis hingga tetangganya pada berdatangan.
Erly terduduk lemas dikamar mandi melihat anaknya tak
sadarkan diri. Wajahnya pucat, tubuhnya pun dingin.Erly baru menyadari,semua perbuatannya yang jahat.Semua yang terjadi tak ada hubunganya sama siti, tapi kenapa ira malah menyalahkannya. Dan satu ang kini dipercayainya.
Siti memang cacat,dan dIa memang bisu. Tapi erly percaya, Ia
mampu untuk berbicara. Berbicara dengan hatinya. Bukan cuma satu
kata, melainkan beribu kata.
Sampai
dirumah sakit, erly langsung di bawa ke ruang unit gawat darurat. Detik demi detik berlalu menjadi menit, menitpun
terus berlalu. Hingga akhirnya pintu ruangan terbuka.
“Bagaimana dengan keadaan anak saya dok, baik-baik ajakan?” erly memberondongkan pertanyaan
kepada dokter, dan air matanya terus membasahi pipinya. Tapi dokter hanya diam.
“Dok,Tolong jawab dok!” kata erly berharap dokter segera memberikan jawaban yang mampu menenangkannya. Dokter hanya menggelengkan
kepalanya. Erly pun langsung terduduk dengan lemas. Air mata semakin tumpah membanjiri
pipi.
“Maafkan ibu, siti.” lalu semua tampak gelap.
**********
1 komentar:
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/kpk-setya-novanto-sudah-pemeriksaan-mri.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/kisah-asmara-dengan-pacar-saat-aku.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/mengajak-cewe-yang-naksir-padaku-untuk.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/warga-sandera-di-papua-cerita-kekejaman.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
Posting Komentar